KUMPARAN.COM dalam artikelnya melaporkan bahwa LPG subsidi 3 kg sempat langka di Kota Padang. Untuk mengatasinya, Dinas Perdagangan bersama Satuan Kerja Kemanan dan Ketertiban (SK4) melakukan sidak terkait penggunaan gas yang sebenarnya hanya diperuntukkan bagi masyarakat miskin.
Hasil sidak menemukan puluhan LPG subsidi 3 kg banyak pelanggaran pengggunaannya.
“Petugas menemukan 63 tabung LPG 3 kg subsidi berada di tempat usaha, dan itu melanggar aturan penggunaan,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Pengawasan dan Stabilitas Harga, Dinas Perdagangan Kota Padang melalui rilis yang diterima Sabtu (12/10).
Menurutnya, sidak tersebut dilakukan untuk tindak lanjut keluhan masyarakat terkait kelangkaan gas 3 kg di Kota Padang. “Hasil temuan itu, nanti kita panggil pemiliknya untuk dibina. Setelah itu, kita kembalikan lagi tabung elpiji 3 kilogram tersebut,” ungkapnya.
Jika rumah makan ikut-ikutan memakai gas elpiji 3 kg, maka masyarakat yang berhak akan kesulitan mendapatkan gas 3 kg tersebut.
“Untuk itu, kita imbau pengelola rumah makan agar tidak lagi menggunakan gas elpiji berukuran 3 kg subsidi untuk kegiatan usaha,” jelasnya.
Diketahui sebelumnya, data dari Pertamina, penyaluran LPG bersubsidi pada bulan Oktober di Kota Padang sebanyak 20.560 tabung per hari. Pertamina mengklaim, bahwa stok gas elpiji 3 kg tidak pernah kurang untuk Kota Padang.
Semoga bermanfaat.
Info Bisnis Lainnya
Bagikan info ini
Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn